Bertempat di cafe pak dhe kliwon, tempat dimana kita
ngumpul, sharing , nongkrong dan lain sebagainya. Hari mulai gelap, setelah
mengikuti mata kuliah TBO, kita berempat melangkahkan kaki pergi kesana untuk ngaso
sebentar, dengan memesan beberapa minuman yang dipesan. Kita duduk dengan
santai sambil menunggu minuman, susu, joshua, susu coklat, pop ice coklat dan
sepiring mie goreng datang kearah kita dimana kita asik membicarakan tugas TBO
yang tidak jelas kemana arahnya, karena tidak satupun nomer yang terjawab
dengan benar selain tanda panah bak arus listrik bolak – balik.
Sruupppppttt ”Hahahaha,
garek setengah kon ngombeku”, lantangku. “Sama bang aku juga”, salip jambronk. Sejak
dari dulu semua minuman yang ku minum bakalan cepat terkuras seperti gelasnya
bocor dari bawah, padahal tidak :P. Kembali ke topik semula, bermula dari
membahas TBO, kita mulai bercanda dari membahas 3 idiot, jangan salah pilih,
parody syahrini (hehehe) disinilah kita mulai tertawa tapi belum sampai mencapai
klimaks.
Hi***n (map disensor,
takut ada yang marah) sosok seseorang yang membuat kami menangis sampai tak
kuasa menahan sakit perut yang kami derita (akibat ngakak). Tapi ada yang aneh
diantara kita berempat, tante (sebutan akrab kami) tidak tertawa sama sekali,
dimana kita bertiga yang ngakak melihat tante dengan ekspresinya yang lugu
sambil makan mie gorengnya sambil ngomong,”sapa sih ?” Sampai disini kita
bertiga malah tertawa sampai air mata keluar dengan jawaban tante seperti itu.
Sudah beberapa kali kita menjelaskan siapa orang yang kita bicarakan tadi, tapi
tante tetap saja tidak mengerti, kita
mulai menyerah menjelaskan ke tante, tapi kita masih tetap saja ngakak karena
tak kuasa untuk menahannya.
Apa yang terjadi
jika tante tahu bagaimana seseorang yang kita bicarakan tadi ? saya masih
bertanya diri sendiri (ngakak tentunya).